Skip to main content

LAPORAN PRAKTIKUM UJI KUALITATIF LIPID DAN KOLESTEROL


III.    UJI KUALITATIF LIPID DAN KOLESTEROL
 BIOKIMIA FARMASI
I.                   Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan detesi lipid secara kualitatif melalui uji kelarutan dan ketidak jenuhan serta melakukan uji kualitatif kolesterol.
II.                Dasar Teori
Lipid adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah lipid. Untuk memberikan defenisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Para ahli biokimia sepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan kedalam satu kelompok yang disebut lipid. Jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan sekitar ginjal mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sebesar 90%, dalam jaringan otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5 sampai 30% (Poedjiadi, 2006). berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua golongan yang besar, yakni lipid yang dapat disabunkan yaitu dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid.
Kolesterol merupakan sterol utama dalam tubuh manusia. Kolesterol merupakan komponen struktural membran sel dan lipoprotein plasma dan juga merupakan bahan awal pembentukan asam empedu serta hormon steroid. Sterol dan derivatnya sukar larut dalam larutan berair tetapi larut dalam pelarut organik, terutama alkohol. Sehingga senyawa ini dimasukkan kedalam golongan lipid. Ketidaknormalan dalam metabolisme atau pengankutan kolesterol lewat plasma rupa-rupanya ada kaitannya dengan dengan perkembangan arterosklerosis. Selain itu batu empedu yang yang terjadi tersusun terutama dari kolesterol (Montgomery, 1993). Kolesterol dihubungkan dengan metabolisme lipid, dan merupakan sumber untuk sintesa hormon steroid (Baron, D.N 1990).


III.Alat dan Bahan 
Alat
Tabung reaksi pipet tetes mikroskop rak tabung penjepit tabung gelas kimia pembakar spritus objek gelas mortar.
Bahan
Bahan uji air kaldu, minyak zaitun, minyak kelapa, mentega, margarin. Regen Sudan IV (C24H20N40), alkohol 96%, eter, kloroform, Na2CO3, larutan bromina dalam kloroform.

IV. Prosedur Percobaan
1.       Uji deteksi lipid
Siapkan kertas cakram.Tetesi masing-masing kertas cakram dengan bahan bahan uji.Biarkan sampai mengering. Tetesi kertas cakram yang sudah mengering tersebut dengan 2 tetes regen Sudan IV. Diamkan Selama 3 menit.Amati warna oranye yang terbentuk.
           2.       Uji Kelarutan lipid
Siapkan lima buah tabung reaksi. Isi masing-masing tabung dengan akuades, alcohol 96%, eter, kloroform, larutan Na2CO3 sebanyak 1 mL.tambahkan ke dalam setiap tabung 2 tetes bahan uji, homogenkan. Biarkan beberap saat amati kelarutan yang terjadi.
                 3.       Uji Ketidakjenuhan lipid
Masukkan bahan uji ke dalam tabung reaksi.Larutkan dengan 1 mL kloroform.Tambahkan sedikit demi sedikit larutan bromine sampai terbentuk warna kuning.Catat berapa tetes yang diperlukan.
                 4.       Uji Akrolein
Dua (2) tabung reaksi yang bersih dan kering disiapkan, lalu kedalam masing- masing tabung dimasukan 10 tetes minyak zaitun, gliserol. Ke dalam masing- masing tabung ditambahkan sejumlah volume yang sama dengan KHSO4, lalu dipanaskan pelan-pelan langsung diatas api. Kemudian diperhatikan bau akrolein yang menusuk hidung.
5.         Uji Lieberman-Burchard
Sedikit kolesterol (air kaldu) dilarutkan dalam kloroform sampai larut semuanya. Kemudian ditambahkan 10 tetes asam asetat anhidrid dan melalui dinding tabung ditambahkan 2-3 tetes asam sulfat pekat, lalu dikocok perlahan-lahan dan dibiarkan beberapa menit. Diperhatikan perubahan warnanya
Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan tentang uji kualitatif lipid dan kolesterol. Adapun tujuan dilakukan percobaan ini agar dapat mendeteksi lipid secara kualitatif melalui uji kelarutan dan ketidakjenuhan serta melakukan uji kualitatif kolesterol. Sampel yang digunakan pada praktikum kali ini berupa kaldu ayam ,minyak jenuh/jelantah,minyak kemasan,hati ayam,margarin,kuning telur dan putih telur. Percobaan pertama dilakukan uji deteksi lipid yang bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya lipid didalam sampel. Pada percobaan ini digunakan kertas cakram yang diteteskan pada sampel dan amati apakah terdapat bekas atau noda pada kertas cakram tersebut. Jika ada maka sampel tersebut positif mengandung lipid,setelah itu seharusnya sampel diteteskan dengan larutan sudan IV. Larutan sudan IV digunakan untuk mendeteksi keberadaan lipid dengan membentuk endapan pada kertas cakram sebagai tanda sampel mengandung lipid (Girindra,1986).

Bedasarkan hasil percobaan,hasil positif ditunjukkan oleh sampel kaldu ayam,kuning telur,hati ayam,minyak jelantah,minyak kemasan,margarin dan putih telur. Hasil positif ditunjukkan dengan adanya noda yang membuat kertas cakram menjadi transparan. Setelah kertas dikeringkan noda tetap ada pada kertas tersebut,tidak hilang dan sedikit melebar. Noda terbentuk karena adanya minyak yang terkandung dalam sampel semakin tinggi kandungan lemak maka semakin transparan noda yang dihasilkan,karena lemak atau minyak dapat membentuk noda translucent sehingga kertas saring /kertas cakram yang tidak tembus pandang menjadi semi transparan. Namun praktikan tidak melakukan uji deteksi lipid karena ketidak sediaan kertas cakram pada saat melakukan praktikum uji ini. Hasil yang didapat dapat diambil bedasarkan literatur yang ada.
Praktikum yang kedua dilakukan uji ketidakjenuhan lipid. Percobaan kali ini bertujuan untuk mengidentifikasi lipid dan apakah sampel merupakan asam lemak jenuh atau termasuk asam lemak tak jenuh. Uji ini dilakukan menggunakan pereaksi bromin. Bromin digunakan untuk mengadisi ikatan rangkap yang ada didalam sampel yang mengandung asam lemak jenuh sehingga dihasilkan ikatan tunggal. Ikatan rangkap yang terdapat pada gugus karbon dari asam lemak tidak jenuh sedangkan pada asam lemak jenuh hanya terdapat ikatan tunggal pada gugus karbonnya. Sebelum diberikan pereaksi bromin,sampel terlebih dahulu dilarutkan dalam pelarut kloroform. Hasil positif dari uji ini ditunjukkan dengan terbentuknya larutan berwarna kuning.
Bedasarkan data hasil pengamatan,sampel minyak jelantah memerlukan 4 tetes untuk berubah menjadi kuning,air kaldu memerlukan 7 tetes,minyak kemasan memerlukan 6 tetes,hati ayam memerlukan 12 tetes,margarin memerlukan 8 tetes,kuning telur memerlukan 8 tetes,dan putih telur memerlukan 8 tetes. Pada beberapa sampel warna terbentuk pudar atau pucat. Warna kuning pucat menandakan terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai karbon dari asam lemak tersebut. Sampel minyak jelantah,minyak sayur,margarin,hati ayam,dan kuning telur memberikan hasil positif pada uji ketidakjenuhan lipid. Hal ini terjadi karena warna kuning yang terbentuk berasal dari sampel itu sendiri,bukan dari akibat reaksi dengan pereaksi bromin.
Pada percobaan yang ketiga dilakukan uji kelarutan lipid. Uji ini bertujuan untuk mengetahui sifat dari kelarutan dalam berbagai pelarut seperti aquadest,alkohol 96%,eter,kloroform,dan natrium karbonat. Pelarut seperti aquadest,alkohol 96% berupa pelarut yang bersifat polar. Sedangkan eter,kloroform dan natrium karbonat merupakan pelarut non polar. Pada sampel air kaldu terbentuk 3 lapisan (lapisan atas dan bawah bening dengan bagian tengah terdapat minyak). Sedangkan pada sampel hati ayam terbentuk larutan berwarna coklat pada lapisan atas dan bagian bawah terdapat endapan coklat.
Dari semua data,dapat dilihat bahwa semua sampel tidak larut dalam air karena semua bahannya bersifat non polar sementara air bersifat polar. Pelarut kloroform menjadi pelarut sempurna untuk semua bahan karena dapat melarutkan semua sampel dan merupakan pelarut organik non polar. Alkohol 96% yang diuji pada semua sampel tidak menyebabkan sampel-sampel tersebut larut karena alkohol memiliki gugus hidroksil yang bersifat polar sehingga tidak dapat melarutkan sampel-sampel yang bersifat non polar(Rukmini,1991).
Pada percobaan keempat dilakukan uji lieberman-burchard,uji ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan kolesterol pada sampel. Uji ini berupa uji spesifik terhadap kolesterol dengan mereaksikan sampel dengan alkohol dan asam asetat ninhidrin dalam kondisi alami dari asam sulfat pekat. Mekanisme yang terjadi pada uji ini , ketika asam sulfat ditambahkan campuran yang berisi kolesterol maka molekul air berpindah gugus dari C2 kolesterol. Kolesterol kemudia teroksidasi membentuk 3,5-kolestadiena ,produk ini dikonversi menjadi polimer yang mengandung kromofor (Hoslet,2006). Hasil positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna hijau setelah reaksi dilakukan atau diujikan.
Bedasarkan data setelah dilakukan percobaan uji rata-rata sampel menghasilkan warna kuning atau coklat namun mendekati warna hijau. Semakin warna yang terbentuk menunjukkan kolesterol dalam sampel semakin banyak. Pada uji ini asam sulfat yang digunakan sebagai pemutus ikatan lipid yang terdapat pada sampel.
Kesimpulan
  1. Uji deteksi lipid bertujuan untuk mendeteksi adanya pada sampel yang ditandai dengan terbentuknya besar noda kertas saring atau kertas cakram. Sampel yang positif terhadap uji ini berupa air kaldu, kuning telur,hati ayam,margarin ,minyak jelantah,minyak kemasan dan putih telur sesuai literatur.
  2. Uji kelarutan bertujuan untuk mendeteksi adanya lipid dengan melihat kelarutannya pada beberapa pelarut. Lipid yang bersifat non polar akan larut pada pelarut non polar.
  3. Uji ketidakjenuhan untuk mendeteksi adanya gliserin pada sampel. Hasil percobaan memerlukan lebih dari 7 tetes untuk merubah warna larutan menjadi kuning.
  4. Uji Akrolein bertujuan untuk mendeteksi adanya gliserol pada sampel.
  5. Uji Lieberman-Burchard bertujuan untuk mendeteksi adanya kolesterol. Seluruh sampel yang digunakan mengandung kolesterol
DAFTAR PUSTAKA
Girindra,A.1986.Biokimia I.Gramedia,Jakarta.
Hart.D.J.2003.Kimia Organik Edisi Kesebelas.Erlangga,Jakarta.
Heslet,Tars.1991.Kolesterol.Kesaint Planct,Jakarta.
Rukmini,C.1991.Nutrisional and Biochemical Aspects of The Hypolipidemic Action of Rise Brah O.I. Journal of American Collage of Nutrision.Vol 10 (4) , hal 593 - 601.

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN SPESIFISITASI ANTISERA

LAPORAN PRAKTIKUM SEROLOGI DAN IMUNOLOGI PEMERIKSAAN SPESIFISITAS ANTISERA I.                     TUJUAN 1.        Untuk mengetahui cara pemeriksaan spesifisitas antisera 2.        Untuk mengetahui analisa reaksi koagulan yang terjadi 3.        Untuk memahami proses pembuatan eritrosit 5% II.                   DASAR TEORI Dalam transfusi darah, penetapan golongan persyaratan yang mutlak di samping persyaratan lainnya. Ketidaksesuaian golongan darah donor dengan golongan darah resipien akan mengakibatkan reaksi-reaksi alergi dan yang paling fatal adalah syok anafilaktik. Ada beberapa sistim penggolongan darah, namun yang terpenting untuk tujuanklinis adalah sistim penggolongan darah ABO dan Rhesus. Me...

PEMERIKSAAN AVIDITAS DAN TITER ANTISERA

LAPORAN PRAKTIKUM SEROLOGI IMUNOLOGI PEMERIKSAAN AVIDITAS DAN TITER ANTISERA I. TUJUAN 1.Untuk mengetahui cara pemeriksaan aviditas dan titer antisera. 2.Untuk menghitung waktu titernya penggumpalan. 3.Untuk mengetahui kecepatan proses koagulasi bedasarkan perbedaan konsentrasi antisera. II.DASAR TEORI Imunologi adalah cabang ilmu biomedis yang berkaitan dengan respons organisme terhadap penolakan antigenic, pengenalan diri   sendiri dan bukan dirinya, serta semua efekbiologis, serologis dan kimia fisika fenomena imun. Lingkungan Di sekitar manusia mengandung berbagai jenis unsur pathogen misalnya: bakteri, virus, jamur, protozoa dan parasit yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Infeksi yang terjadi pada manusia normal umumnya singkat dan jarang meninggalkan kerusakan permanen. Hal ini disebabkan tubuh manusia memiliki suatu sistem yaitu sistem imun yang melindungi tubuh terhadap unsur-unsur patogen.   Reaksi imunologis merupakan mekanisme yang berka...

LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN ANTISERA DAN ANTIGEN

LAPORAN PRAKTIKUM SEROLOGI DAN IMUNOLOGI PEMISAHAN ANTISERA DAN ANTIGEN I.TUJUAN 1.       Untuk mengetahui cara pemisahan antisera dan antigen 2.       Untuk mendapatkan serum/plasma dari sel darah 3.       Untuk mengetahui prinsip utama dari cara pemisahan antisera dan antigen II.DASAR TEORI Darah     manusia     adalah     cairan     di     dalam     tubuh     yang   berfungsi     untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah   ...