LAPORAN PRAKTIKUM
SEROLOGI DAN IMUNOLOGI
PEMISAHAN ANTISERA DAN ANTIGEN
I.TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara pemisahan antisera dan antigen
2. Untuk mendapatkan serum/plasma dari sel darah
3. Untuk mengetahui prinsip utama dari cara pemisahan
antisera dan antigen
II.DASAR
TEORI
Darah manusia
adalah
cairan
di
dalam
tubuh
yang
berfungsi untuk mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan
tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai
bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah,
antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila
kekurangan
oksigen.
Warna
merah
pada
darah
disebabkan
oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein)
yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang
merupakan tempat terikatnya molekul – molekul oksigen. Darah terdiri daripada
beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini
dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan
yang berkisar antara 40 sampai
47. Bagian 55%
yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan
darah yang disebut plasma darah.
Korpuskula
darah terdiri dari:
A.
Sel
darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
Eritrosit tidak mempunyai
nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi.
Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga
berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan
menderita penyakit anemia.
B.
Keping-keping
darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
Trombosit bertanggung jawab dalam
proses pembekuan darah.
C.
Sel
darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung
jawab
terhadap
sistem imun tubuh dan bertugas
untuk
memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus
atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan
leukosit
akan
menderita
penyakit
leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakit leukopenia.
·
Susunan
darah terbagi dari serum darah atau plasma yang terdiri lagi atas:
1.
Air:
91,0%
2.
Protein:
8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan
fibrinogen)
3.
Mineral:
0.9% (natrium klorida,
natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, kalium dan zat besi, nitrogen,
dll)
4.
Garam
·
Plasma
darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :
1.
albumin
2.
bahan
pembeku darah
3.
immunoglobin
(antibodi)
4.
hormon
5.
berbagai
jenis protein
6.
berbagai
jenis garam
Antisera / Plasma darah adalah
komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi medium sel-sel
darah, dimana sel darah ditutup. 55% dari jumlah/volume darah merupakan plasma
darah. Volume plasma darah terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein,
glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida.
Plasma darah juga merupakan medium
pada proses ekskresi. Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi
darah segar yang telah dibubuhi zat anti-koagulan yang kemudian diputar sentrifugal
sampai sel darah merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan berada di
atasnya dan membentuk lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan
tersebut dengan kepadatan sekitar 1025 kg/m3, atau 1.025 kg/l. Serum darah adalah plasma tanpa fibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya.
Fibrinogen menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor penting
dalam proses pembekuan darah. Golongan darah adalah ciri khusus darah dari
suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada
permukaan membran sel darah merah. Dengan kata lain, golongan darah ditentukan
oleh jumlah zat (kemudian disebut antigen) yang terkandung di dalam sel darah
merah. Ada dua jenis penggolongan darah yang paling penting, yaitu penggolongan
ABO
dan
Rhesus
(faktor
Rh).
Pengetahuan
mengenai
golongan
darah
dimulai pertama kali, setelah penemuannya oleh Karl Landsteiner tahun 1900.
Landsteiner menemukan bahwa darah seseorang dapat dibagi dalam
golongan-golongan, yaitu: A, B, AB, dan O.
Golongan darah manusia
ditentukan
berdasarkan jenis antigen
dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
1.
Individu
dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen
A dipermukaan membran selnya dan menghasilkan
antibodi
terhadap
antigen
B
dalam serum darahnya.
2.
Individu
dengan
golongan
darah
B
memiliki
antigen
B
pada
permukaan
sel
darah
merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya
3.
Individu
dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta
tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.
4.
Individu
dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi
terhadap antigen A dan B.
III.ALAT
DAN BAHAN
A. ALAT
1.
Jarum
suntik 5 mL
2.
Tabung
reaksi 10 ml
3.
Rak
tabung reaksi
4.
Tabung
sentrifugasi
5.
Sentrifigasi
6.
Pipet
tetes
B. BAHAN
1.
Golongan
darah A,B,AB,O
2.
Larutan
NaCl Fisiologis
3.
CaCl2
4.
Natrium
Azida
IV.PROSEDUR
KERJA
A. Pemisahan
plasma (antisera) dan eritrosit (antigen)
1. Ambil
darah 5 ml, masukkan dalam tabung sentrifus.
2. Sentrifugasi
2000 rpm selama 10 menit.
3. Ambil
plasma dan masukkan dalam tabung reaksi (antisera golongan darah O)
B. Pemurnian
eritrosit (antigen)
1. Eritrosit
pada tabung sentrifus di tambah dengan larutan NaCL fisiologis sama banyak,
aduk dengan cara memutar mutarkan tabung sentrifus pada kedua telapak tangan.
2. Sentrifugasi
200 rpm selama 10 menit.
3. Buang
supernatanya, lalu tambah lagi dengan larutan NaCL sama banyak, aduk dengan
cara memutar-mutarkan tabung sentrifus pada kedua telapak tangan.
4. Sentrifugasi
200 rpm lagi selama 10 menit.
5. Lakukan
prosedur ini sampai 3 kali, sehingga diperoleh eritrosit bersih( eritrosit ini
dianggap 100 %).
C. Pemurnian
plasma (antisera)
1. Cairan
plasma ditambahkan kristal kalsium klorida sebanyak 1 mg untuk 1 ml ,aduk,
biarkan 10 menit.
2. Saring
dengan kapas, lalu ditambahkan lagi kalsium klorida sebanyak 1 mg untuk 1 ml
darah, aduk, biarkan 10 menit.
3. Lakukan
sebanyak 3 kali
4. Kemudian
ditambahkan dengan kristal ammonium oksalat sebanyak 1 mg untuk 1 ml darah,
aduk, biarkan 10 menit, kemudian saring.
5. Ditambahkan
natrium azida sebanyak 1 mg untuk 1 ml darah
6. Antisera
siap digunakan.
V.PEMBAHASAN
V.PEMBAHASAN
Darah dapat didefinisikan sebagai cairan cair yang terdiri dari dua bagian antara lain plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari eritrosit,leukosit,dan trombosit. Plasma darah disebut sebagai antisera yang berupa cairan kekuningan yang menjadi medium sel-sel darah dan memgandung zat aglutinin. Eritrosit disebut sebagai antigen karena memgandung aglutinogen yang dianggap sebagai agen yang membuat sel akan memgalami aglutinasi. Pemisahan antigen dan antisera ini bertujuan untuk memperoleh antisera dan antigen yang murni dan bebas dari suatu komponen-kompenen darah yang lainnya.
Darah yang digunakan berupa golongan darah A,B,AB,dan O. Darah yang dimasukkan kedalam tabung sentrifus kemudian disentrifugasikan selama 10 menit dengan kecepatan 2000 rpm. Alat sentrifugasi tersebut akan memutarkan tabung uji tersebut,kemudian molekul dengan massa jenis yang besar akan terfokus menempel pada dinding tabung,sedangkan massa jenis yang lebih rendah akan berkumpul dibagian tengah larutan. Molekul yang berkumpul didinding tabung akan membentuk suatu massa yang lebih berat atau besar dan tertarik adanya gaya gravitasi sehingga menumpuk pada dasar tabung uji atau tabung reaksi,sedangkan massa yang lebih kecil akan berada di bagian atas.
Plasma darah memiliki berat jenis 1,024 -1,028 sedangkan sel darah memiliki berat jenis sebesar 1,030 - 1,060 sehingga sel darah akan berada didasar tabung sentrifugasi yang berwarna merah,plasma darah berwarna kekuningan akan berada diatas lapisan larutan tabung tersebut. Buffy coat berada diantara sel darah dan plasma darah . Buffy coat berisi leukosit dan trombosit darah. Lapisan atas yang berupa plasma darah yang diambil untuk dimurnikan dan dipisahkan dari suatu sel darah merah,sedangkan eritrosit tetap berada didasar tabung sentrifus.
Eritrosit dalam tabung sentrifus dimurnikan menggunakan NaCl fisiologis kemudian disentrifus kembali,proses ini diulang hingga tiga kali untuk memperoleh suatu eritrosit murni. NaCl fisiologis mencegah pecahnya sel darah merah (eritrosit) dan agar menjaga kondisi sel darah merah agar tetap isotonis. Selain itu ,NaCl fisiologis juga berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa dari globulin yang masih melekat pada sel darah merah,sehingga pemeriksaan spesifisitas antisera sel darah merah dapat bereaksi dengan cara maksimal.
Pemurnian plasma darah dilakukan dengan menggunakan kristal klorida,kristal ammonium oksalat dan natrium azida. Kristal kalsium klorida mengakibatkan plasma darah mengalami koagulasi karena adanya unsur kalsium didalam kalsium klorida yang membebaskan trombokinase,trombin,fibrin,dan protrombin yang terbentuk dari suatu fibrinogen. Antikoagulan yang terdapat didalam plasma darah akan mencegah terjadinya koagulasi dan CaCl2 mengikat antisera didalam plasma darah yang murni. Proses selanjutnya,berupa penambahan kristal ammonium oksalat yang berfungsi untuk mengendapkan suatu protein globulin yang dapat mengurangi suatu bentuk sensitifitas dari antisera tersebut.
VI.KESIMPULAN
1. Darah secara umum terbagi menjadi plasma darah dan sel darah.
2. Pemurnian eritrosit dilakukan dengan larutan NaCl fisiologis
3. Penambahan kristal kalsium klorida berguna untuk melarutkan protein yang masih terkandung
4. Penambahan kristal ammonium oksalat untuk mengendapkan sisa-sisa pengotor lainnya
5. Penambahan natrium azida berguna untuk pengawetan antisera
Comments
Post a Comment